KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada allah yang maha
kuasa karna hanya dengan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas pemasaran
mengenai pemasaran sebuah produk, oleh karena itu penulis memilih produk anti
nyamuk yaitu “BAYGON” dengan judul PEMASARAN PRODUK BAYGON DI SUMATERA UTARA.
Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada dosen mata pelajaran “pemasaran” atas tugas yang
telah diberikan sehingga penulis dapat mengerti bagaimana sebuah produk itu
dipasarkan dan dijual kepada konsumen, penjelasan tentang sebuah produk, serta
hal-hal yang berkaitan terhadap produk tersebut apakah terjual atau tidak.
Pada makalah ini penulis menuangkan
beberapa hal penting mengenai sebuah produk yaitu “BAYGON”. Mungkin untuk lebih
mengetahui bagaimana sebuah produk itu dipasarkan atau dijual, dimana
dipasarkan, kapan dipasarkan, dan mengapa dipasarkan? ada baiknya kita membaca,
menyimak, dan mengambil kesimpulan terhadap makalah ini.
Penulis mengucapkan banyak
terimakasih, dan besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat
yang lebih baik. Penulis meminta maaf jika dalam pembuatan makalah ini ada kata
yang kurang dipahami dan jika penyusunannya sedikit terburu-buru mohon
dimaklumi.
PRAKATA
Tentu
anda telah mengetahui apa itu produk bukan?
Tentu
ada banyak produk yang kita temui di dunia ini bukan?
Oleh karena itu kami dari fakultas
ekonomi, jurusan manajemen,
kelas
1EA13 telah diberikan tugas perorangan untuk membuat sebuah makalah mengenai
sebuah produk.
Berdasarkan tugas tersebut saya
memilih sebuah produk yaitu “Baygon” sebuah anti nyamuk. Saya memilih produk
ini karena produk ini bermutu baik dan diminati masyarakat, selain harganya
yang mudah dijangkau produk ini juga mempunyai pengalaman sangat lama dalam
membasmi berbagai jenis serangga.
Produk ini digunakan konsumen
pastinya untuk membasmi serangga, seperti nyamuk, kecoa, semut, dsb. Produk ini
ada baiknya dipasarkan di daerah yang sedang dilanda wabah penyakit malaria
atau demam berdarah. Selain itu produk ini juga dipasarkan pada saat musim
panas, karena pada saat musim panas nyamuk pasti menyebar karena kepanasan
apalagi jika didaerah tersebut banyak parit yang tersumbat akibat pembuangan
sampah sembarangan. Demikian juga pada saat musim hujan. Jadi, dari pembahasan
ini didapat kesimpulan bahwa produk anti nyamuk dapat digunakan dimusim apa
saja dan kapan saja jika keadaan mendukung.
Produk ini digunakan dimana saja
untuk melindungi penggunanya dari gigitan serangga seperti nyamuk yang sekarang
banyak menyebar di kota besar maupun di daerah-daerah.
PENDAHULUAN
Baygon adalah merek pestisida
produksi S. C. Johnson & Son. Kegunaannya adalah sebagai pembasmi dan
pengendali hama rumah tangga, seperti nyamuk, kecoa, lipan, dan semut. Merek
ini sangat populer di Indonesia sehingga sudah menjadi nama generik bagi produk
sejenis.
Baygon pertama kali diproduksi oleh
Bayern, sebuah perusahaan kemia asal Jerman, pada tahun 2003, kemudian merek
baigon dibeli oleh S. C. Johnson & Son. Walaupun demikian, sebagai bagian
dari persetujuan, Bayern masih memasok bahan aktif yang terkandung dalam
baygon.
Sejarah singkat
produk baygon masuk di Indonesia
Setelah Baygon terkenal di Manca
Negara, Indonesia juga tak mau kalah untuk mencoba produk ini. Dengan begitu
cepat produk ini sampai ke Indonesia, dan pada saaat itu banyak masyarakat atau
konsumen yang membelinya.
Indonesia merupakan pasar paling
empuk bagi industri insektisida. Iklim
tropisnya membuat berbagai jenis nyamuk berkembang biak dengan subur.
Karena itu, konsumsi obat antinyamuk dari tahun ke tahun terus
bertambah, rata-rata 7,9% per tahun, diperkirakan menjadi 92.498 ton tahun ini.
tropisnya membuat berbagai jenis nyamuk berkembang biak dengan subur.
Karena itu, konsumsi obat antinyamuk dari tahun ke tahun terus
bertambah, rata-rata 7,9% per tahun, diperkirakan menjadi 92.498 ton tahun ini.
Baygon merupakan
jenis obat nyamuk (OANB) paling populer, mencapai 80% total konsumsi.
Selebihnya, dibagi empat jenis obat antinyamuk lain: aerosol
(cair dengan penyemprot), elektrik atau MAT, dengan pemanas, dan oles.
Hampir sepanjang sejarah obat antinyamuk modern Indonesia, merek Baygon
paling kenamaan dan mendominasi. Merek milik PT Bayer Indonesia (BI) itu
menjadi jaminan mutu yang tak tertandingi merek-merek lain. Khususnya
jenis obat antinyamuk aerosol dan spray, dominasi Baygon benar-benar
tidak terbendung, mencapai 95% lebih sampai sekarang.
(cair dengan penyemprot), elektrik atau MAT, dengan pemanas, dan oles.
Hampir sepanjang sejarah obat antinyamuk modern Indonesia, merek Baygon
paling kenamaan dan mendominasi. Merek milik PT Bayer Indonesia (BI) itu
menjadi jaminan mutu yang tak tertandingi merek-merek lain. Khususnya
jenis obat antinyamuk aerosol dan spray, dominasi Baygon benar-benar
tidak terbendung, mencapai 95% lebih sampai sekarang.
kebanyakan
produk OANB masih bermain di wilayah tertentu (lokal).
Karena bahan bakunya sederhana, yakni serbuk kayu dan tepung tempurung
kelapa, ditambah bahan kimia untuk mengusir nyamuk: transfurin atau
D-Aletrin, sehingga cukup banyak industri lokal yang mengembangkannya.
Misalnya, di daerah Jawa Barat ada obat antinyamuk Cap Kambing, lalu di
Jawa Tengah ada merek Cap King Kong.
Karena bahan bakunya sederhana, yakni serbuk kayu dan tepung tempurung
kelapa, ditambah bahan kimia untuk mengusir nyamuk: transfurin atau
D-Aletrin, sehingga cukup banyak industri lokal yang mengembangkannya.
Misalnya, di daerah Jawa Barat ada obat antinyamuk Cap Kambing, lalu di
Jawa Tengah ada merek Cap King Kong.
Produk OANB ini paling diminati di Indonesia akibat dari
peran grup Salim yang cukup besar, kerena mempunyai pengalaman dalam produksi
OANB. Seperti diketahui, sejak 1984, lewat PT Sinar Platako (SP), Grup Salim
mengembangkan beberapa perusahaan OANB sehingga kini merupakan produsen
obat antinyamuk terbesar dengan jumlah produksi (lebih dari 70 ribu ton
atau 15 juta karton/tahun). (sumber)
mengembangkan beberapa perusahaan OANB sehingga kini merupakan produsen
obat antinyamuk terbesar dengan jumlah produksi (lebih dari 70 ribu ton
atau 15 juta karton/tahun). (sumber)
PEMASARAN PRODUK
BAYGON DI SUMATERA UTARA
Akibat musim panas yang melanda Sumatera
Utara baru-baru ini mengakibatkan produk anti nyamuk paling banyak terjual.
Dimana kebanyakan konsumen menggunakannya untuk membasmi nyamuk-nyamuk yang
berkeliaran di daerah Sumatera Utara. Bukan hanya itu saja, medan sebagai kota
besarpun tetap dilanda wabah penyakit seperti malaria dan demam beradarah.
Baygon merupakan cara yang paling ampuh untuk mengatasi hal yang seperti itu.
Saat ini produk Baygon masuk dalam
daftar produk anti nyamuk yang paling diminati oleh banyak orang, namun produk
ini masih belum menduduki posisi puncak karena masih ada persaingan antara
produk lain seperti Produk Tiga Roda.
Komoditas
Baygon termasuk salah satu komoditas produk manufaktur yang tetap eksis
memperkuat barisan ekspor Sumatera Utara (Sumut) melalui terminal peti kemas
Belawan International Container Terminal (BICT).
Kendati jumlah ekspornya masih terbilang kecil, namun setiap bulannya komoditas ini tetap tampil dalam barisan seratus lebih komoditas ekspor Sumut yang dikapalkan melalui BICT. Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I BICT H Suratman mengatakan, selama 2010 komoditas Baygon tetap eksis dengan jumlah berfluktuasi memperkuat barisan ekspor SUmut yang dikapalkan melalui dermaga Internasional BICT. Selama Januari ekspor Baygon Sumut tercatat sebanyak 594 ton dan Februari naik menjadi 1.096 ton. kemudian Maret dan April naik menjadi 1.333 ton dan 1.763 ton. Hingga memasuki Oktober 2010 ekspor baygon Sumut meningkat sekitar 20,26%. (sumber : Medan Bisnis)
Kendati jumlah ekspornya masih terbilang kecil, namun setiap bulannya komoditas ini tetap tampil dalam barisan seratus lebih komoditas ekspor Sumut yang dikapalkan melalui BICT. Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I BICT H Suratman mengatakan, selama 2010 komoditas Baygon tetap eksis dengan jumlah berfluktuasi memperkuat barisan ekspor SUmut yang dikapalkan melalui dermaga Internasional BICT. Selama Januari ekspor Baygon Sumut tercatat sebanyak 594 ton dan Februari naik menjadi 1.096 ton. kemudian Maret dan April naik menjadi 1.333 ton dan 1.763 ton. Hingga memasuki Oktober 2010 ekspor baygon Sumut meningkat sekitar 20,26%. (sumber : Medan Bisnis)
Seperti gambar 1.1 dibawah ini.
Gambar 1.1
A.
FAKTOR
YANG BERPENGARUH DALAM PEMASARAN BAYGON
1.
Pengalaman
Pengalaman produk ini sangat lama dalam
bidang pemasaran, baik dalam memajukan produknya, memasarkan produk, bersaing
dengan merek lain, dan juga keberhasilan produk terjual.
2.
Konsumen/Masyarakat
Suatu produk jika tidak memiliki dukungan
dari konsumen maka dengan sendirinya produk tersebut tidak ada gunanya. Oleh
karena itu dukung yang lebih sangat dibutuhkan untuk keberhasilan suatu produk,
sehingga produk dapat terjual. Dijawa barat misalnya masyarakat kebanyakan
memilih baygon karena mutunya baik dan berkualitas serta proses pemasarannya
juga bagus.
3.
Harga
Harga suatu produk memang sangat
bermasalah bagi kebanyakan perusahaan untuk mencari keuntungan dari pemasaran
produknya. Produk Baygon ini memiliki harga yang terjangkau mahal dibanding
merek lainnya. Namun jika konsumen yang berkeadaan mungkin kualitas barang yang
lebih diunggulkan.
4.
Merek
Barang yang bermerek bagus dan
berkualitas tentu paling banyak dimminati konsumen.
5.
Promosi
Selain 4 pengaruh diatas, promosi juga
sangat berguna dalam pemasaran suatu produk, dimana produk ini dikenali
kemasyarakat atau konsumen agar produk ini dapat diminati dan terjual.
6.
Daerah
atau lingkungan pemasaran produk
Bagian ini sangat penting dalam
memasarkan suatu produk karena inilah yang menentukan produk tersebut terjual
atau tidak. Suatu produk yang dipasarkan harus didukung oleh lingkungan yang
kondusif dan senyawa akan produk yang dipasarkan tersebut. Seperti pemasaran
baygon didaerah Sumatera Utara, jika daerah tersebut musim panas dan penduduk
sekitar sering terserang wabah penyakit demam berdarah, maka tepatlah disana
diadakan penyuluhan tentang cara mengatasi wabah penyakit dengan menghadirkan
dan memperkenalkan suatu produk yaitu Baygon.
7.
Publikasi
merek
Ada banyak cara yang dilakukan agar pemasaran
suatu produk dapat terjual dan dikenal masyarakat seperti cara ke tujuh yaitu
publikasi merek. Perusahaan-perusahaan sangat tergantung pada materi yang
dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran produk. Materi
publikasi mencangkup laporan tahunan, brosur, artikel, laporan berkala dan
majalah perusahaan, serta materi audio visual dari produk yang dipasarkan yaitu
“Baygon”.
B.
FAKTOR
PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PEMASARAN PRODUK
1.
Faktor
Pendukung
a)
Tempat
(place)
Tempat yang dituju sebagai tempat
pemasaran produk adalah tempat yang strategis dan layak. Tempat yang dituju
yaitu daerah Sumatera Utara yang secara garis besar daerah itu merupakan daerah
yang cuaca tergolong panas dan wabah penyakit malaria masih terjadi disana.
Oleh karena itu pemasaran produk Baygon dipasarkan di daerah tersebut.
b)
Konsumen
Kebanyakan konsumen memilih produk
baygon karena keunggulannya dalam membasmi serangga. Serta produk ini mempunyai
wangi yang tidak berbahaya, selain itu produk ini juga memiliki jenis yang
berbeda-beda, jadi dapat digunakan dimana saja untuk membantu kenyamanan
keluarga saat menikmati keindahan rumah sendiri.
c)
Sales
(penjual produk (pengenalan))
Sebelum dilakukannya penjualan
besar-besaran maka yang harus dilakukan adalah pengenalan produk kepada
konsumen atau masyarakat, menjelaskan, keunggulan, kegunaan, serta harganya
yang terjangkau, tidak lupa juga perusahaan memberi berbagai discount kepada
konsumen dari berbagai bentuk penjualan.
2.
Faktor
Penghambat
a)
Keberadaan
Produk lain
Keberadaan produk lain seperti CTR (tiga
roda) yang semakin membuat produk Baygon turun daya belinya oleh konsumen.
Produk lain memang semakin banyak dan semakin menyulitkan konsumen untuk
memilih yang terbaik.
b)
Kurangnya
pengalaman dalam hal penjualan
c)
Perencanaan
kerja yang kurang baik
d)
Tidak
ada dukungan pemerintah daerah
Bicara mengenai dukungan pemerintah
daerah memang sering dipermasalahkan karena sebuah produk yang dipasarkan
disuatu daerah memang harus sudah menjadi bagian dari tanggungjawab pemerintah
daerah tersebut.
e)
Kualitas
produk yang kurang
Memang jelas untuk tahun ini kualitas
baygon terbilang menurun, mungin bukan produknya namun bagaimana produk itu
diperkenalkan kepada konsumen.
f)
Pemasaran
yang kurang dan bersifat sentral yang berada di kota – kota besar
g)
Pelayanan
yang buruk
h)
Promosi
yang kurang menarik
i)
Harga
Harga baygon memang tergolong cukup
mahal dari produk jenis CTR, oleh sebab itu kebanyakan konsumen lebih memilih
produk dengan harga lebih murah.
C. KESIMPULAN
Suatu barang/produk dipasarkan harus sesuai dengan
keadaan pasar atau tempat dipasarkannya suatu produk, agar tercapainya tujuan perusahaan
yang mencari untung yang sebesar-besarnya dan memuaskan konsumen.
Terimakasih . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar