Selasa, 06 November 2012

PEMASARAN PRODUK BAYGON DI SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR



            Puji syukur kepada allah yang maha kuasa karna hanya dengan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan tugas pemasaran mengenai pemasaran sebuah produk, oleh karena itu penulis memilih produk anti nyamuk yaitu “BAYGON” dengan judul PEMASARAN PRODUK BAYGON DI SUMATERA UTARA.

            Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen mata pelajaran “pemasaran” atas tugas yang telah diberikan sehingga penulis dapat mengerti bagaimana sebuah produk itu dipasarkan dan dijual kepada konsumen, penjelasan tentang sebuah produk, serta hal-hal yang berkaitan terhadap produk tersebut apakah terjual atau tidak.

            Pada makalah ini penulis menuangkan beberapa hal penting mengenai sebuah produk yaitu “BAYGON”. Mungkin untuk lebih mengetahui bagaimana sebuah produk itu dipasarkan atau dijual, dimana dipasarkan, kapan dipasarkan, dan mengapa dipasarkan? ada baiknya kita membaca, menyimak, dan mengambil kesimpulan terhadap makalah ini.

            Penulis mengucapkan banyak terimakasih, dan besar harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat yang lebih baik. Penulis meminta maaf jika dalam pembuatan makalah ini ada kata yang kurang dipahami dan jika penyusunannya sedikit terburu-buru mohon dimaklumi.
















PRAKATA


Tentu anda telah mengetahui apa itu produk bukan?
Tentu ada banyak produk yang kita temui di dunia ini bukan?

            Oleh karena itu kami dari fakultas ekonomi, jurusan manajemen,
kelas 1EA13 telah diberikan tugas perorangan untuk membuat sebuah makalah mengenai sebuah produk.

            Berdasarkan tugas tersebut saya memilih sebuah produk yaitu “Baygon” sebuah anti nyamuk. Saya memilih produk ini karena produk ini bermutu baik dan diminati masyarakat, selain harganya yang mudah dijangkau produk ini juga mempunyai pengalaman sangat lama dalam membasmi berbagai jenis serangga.

            Produk ini digunakan konsumen pastinya untuk membasmi serangga, seperti nyamuk, kecoa, semut, dsb. Produk ini ada baiknya dipasarkan di daerah yang sedang dilanda wabah penyakit malaria atau demam berdarah. Selain itu produk ini juga dipasarkan pada saat musim panas, karena pada saat musim panas nyamuk pasti menyebar karena kepanasan apalagi jika didaerah tersebut banyak parit yang tersumbat akibat pembuangan sampah sembarangan. Demikian juga pada saat musim hujan. Jadi, dari pembahasan ini didapat kesimpulan bahwa produk anti nyamuk dapat digunakan dimusim apa saja dan kapan saja jika keadaan mendukung.
            Produk ini digunakan dimana saja untuk melindungi penggunanya dari gigitan serangga seperti nyamuk yang sekarang banyak menyebar di kota besar maupun di daerah-daerah.









PENDAHULUAN


            Baygon adalah merek pestisida produksi S. C. Johnson & Son. Kegunaannya adalah sebagai pembasmi dan pengendali hama rumah tangga, seperti nyamuk, kecoa, lipan, dan semut. Merek ini sangat populer di Indonesia sehingga sudah menjadi nama generik bagi produk sejenis.

            Baygon pertama kali diproduksi oleh Bayern, sebuah perusahaan kemia asal Jerman, pada tahun 2003, kemudian merek baigon dibeli oleh S. C. Johnson & Son. Walaupun demikian, sebagai bagian dari persetujuan, Bayern masih memasok bahan aktif yang terkandung dalam baygon.

Sejarah singkat produk baygon masuk di Indonesia

            Setelah Baygon terkenal di Manca Negara, Indonesia juga tak mau kalah untuk mencoba produk ini. Dengan begitu cepat produk ini sampai ke Indonesia, dan pada saaat itu banyak masyarakat atau konsumen yang membelinya.
            Indonesia merupakan pasar paling empuk bagi industri insektisida. Iklim
tropisnya membuat berbagai jenis nyamuk berkembang biak dengan subur.
Karena itu, konsumsi obat antinyamuk dari tahun ke tahun terus
bertambah, rata-rata 7,9% per tahun, diperkirakan menjadi 92.498 ton tahun ini.
                Baygon merupakan jenis obat nyamuk (OANB) paling populer, mencapai 80% total konsumsi. Selebihnya, dibagi empat jenis obat antinyamuk lain: aerosol
(cair dengan penyemprot), elektrik atau MAT, dengan pemanas, dan oles.
Hampir sepanjang sejarah obat antinyamuk modern Indonesia, merek Baygon
paling kenamaan dan mendominasi. Merek milik PT Bayer Indonesia (BI) itu
menjadi jaminan mutu yang tak tertandingi merek-merek lain. Khususnya
jenis obat antinyamuk aerosol dan spray, dominasi Baygon benar-benar
tidak terbendung, mencapai 95% lebih sampai sekarang
.
                kebanyakan produk OANB masih bermain di wilayah tertentu (lokal).
Karena bahan bakunya sederhana, yakni serbuk kayu dan tepung tempurung
kelapa, ditambah bahan kimia untuk mengusir nyamuk: transfurin atau
D-Aletrin, sehingga cukup banyak industri lokal yang mengembangkannya.
Misalnya, di daerah Jawa Barat ada obat antinyamuk Cap Kambing, lalu di
Jawa Tengah ada merek Cap King Kong.
            Produk OANB ini paling diminati di Indonesia akibat dari peran grup Salim yang cukup besar, kerena mempunyai pengalaman dalam produksi OANB. Seperti diketahui, sejak 1984, lewat PT Sinar Platako (SP), Grup Salim
mengembangkan beberapa perusahaan OANB sehingga kini merupakan produsen
obat antinyamuk terbesar dengan jumlah produksi (lebih dari 70 ribu ton
atau 15 juta karton/tahun). (sumber)






PEMASARAN PRODUK BAYGON DI SUMATERA UTARA


            Akibat musim panas yang melanda Sumatera Utara baru-baru ini mengakibatkan produk anti nyamuk paling banyak terjual. Dimana kebanyakan konsumen menggunakannya untuk membasmi nyamuk-nyamuk yang berkeliaran di daerah Sumatera Utara. Bukan hanya itu saja, medan sebagai kota besarpun tetap dilanda wabah penyakit seperti malaria dan demam beradarah. Baygon merupakan cara yang paling ampuh untuk mengatasi hal yang seperti itu.
            Saat ini produk Baygon masuk dalam daftar produk anti nyamuk yang paling diminati oleh banyak orang, namun produk ini masih belum menduduki posisi puncak karena masih ada persaingan antara produk lain seperti Produk Tiga Roda.
            Komoditas Baygon termasuk salah satu komoditas produk manufaktur yang tetap eksis memperkuat barisan ekspor Sumatera Utara (Sumut) melalui terminal peti kemas Belawan International Container Terminal (BICT).
Kendati jumlah ekspornya masih terbilang kecil, namun setiap bulannya komoditas ini tetap tampil dalam barisan seratus lebih komoditas ekspor Sumut yang dikapalkan melalui BICT. Asisten Manajer Hukum dan Humas Pelindo I BICT H Suratman mengatakan, selama 2010 komoditas Baygon tetap eksis dengan jumlah berfluktuasi memperkuat barisan ekspor SUmut yang dikapalkan melalui dermaga Internasional BICT. Selama Januari ekspor Baygon Sumut tercatat sebanyak 594 ton dan Februari naik menjadi 1.096 ton. kemudian Maret dan April naik menjadi 1.333 ton dan 1.763 ton. Hingga memasuki Oktober 2010 ekspor baygon Sumut meningkat sekitar 20,26%. (sumber : Medan Bisnis)
Seperti gambar 1.1 dibawah ini.








Gambar 1.1


A.      FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PEMASARAN BAYGON


1.      Pengalaman
Pengalaman produk ini sangat lama dalam bidang pemasaran, baik dalam memajukan produknya, memasarkan produk, bersaing dengan merek lain, dan juga keberhasilan produk terjual.
2.      Konsumen/Masyarakat
Suatu produk jika tidak memiliki dukungan dari konsumen maka dengan sendirinya produk tersebut tidak ada gunanya. Oleh karena itu dukung yang lebih sangat dibutuhkan untuk keberhasilan suatu produk, sehingga produk dapat terjual. Dijawa barat misalnya masyarakat kebanyakan memilih baygon karena mutunya baik dan berkualitas serta proses pemasarannya juga bagus.
3.      Harga
Harga suatu produk memang sangat bermasalah bagi kebanyakan perusahaan untuk mencari keuntungan dari pemasaran produknya. Produk Baygon ini memiliki harga yang terjangkau mahal dibanding merek lainnya. Namun jika konsumen yang berkeadaan mungkin kualitas barang yang lebih diunggulkan.
4.      Merek
Barang yang bermerek bagus dan berkualitas tentu paling banyak dimminati konsumen.
5.      Promosi
Selain 4 pengaruh diatas, promosi juga sangat berguna dalam pemasaran suatu produk, dimana produk ini dikenali kemasyarakat atau konsumen agar produk ini dapat diminati dan terjual.
6.      Daerah atau lingkungan pemasaran produk
Bagian ini sangat penting dalam memasarkan suatu produk karena inilah yang menentukan produk tersebut terjual atau tidak. Suatu produk yang dipasarkan harus didukung oleh lingkungan yang kondusif dan senyawa akan produk yang dipasarkan tersebut. Seperti pemasaran baygon didaerah Sumatera Utara, jika daerah tersebut musim panas dan penduduk sekitar sering terserang wabah penyakit demam berdarah, maka tepatlah disana diadakan penyuluhan tentang cara mengatasi wabah penyakit dengan menghadirkan dan memperkenalkan suatu produk yaitu Baygon.
7.      Publikasi merek
Ada banyak cara yang dilakukan agar pemasaran suatu produk dapat terjual dan dikenal masyarakat seperti cara ke tujuh yaitu publikasi merek. Perusahaan-perusahaan sangat tergantung pada materi yang dipublikasikan untuk menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran produk. Materi publikasi mencangkup laporan tahunan, brosur, artikel, laporan berkala dan majalah perusahaan, serta materi audio visual dari produk yang dipasarkan yaitu “Baygon”.



B.       FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PEMASARAN PRODUK

1.         Faktor Pendukung

a)        Tempat (place)
Tempat yang dituju sebagai tempat pemasaran produk adalah tempat yang strategis dan layak. Tempat yang dituju yaitu daerah Sumatera Utara yang secara garis besar daerah itu merupakan daerah yang cuaca tergolong panas dan wabah penyakit malaria masih terjadi disana. Oleh karena itu pemasaran produk Baygon dipasarkan di daerah tersebut.
b)        Konsumen
Kebanyakan konsumen memilih produk baygon karena keunggulannya dalam membasmi serangga. Serta produk ini mempunyai wangi yang tidak berbahaya, selain itu produk ini juga memiliki jenis yang berbeda-beda, jadi dapat digunakan dimana saja untuk membantu kenyamanan keluarga saat menikmati keindahan rumah sendiri.
c)        Sales (penjual produk (pengenalan))
Sebelum dilakukannya penjualan besar-besaran maka yang harus dilakukan adalah pengenalan produk kepada konsumen atau masyarakat, menjelaskan, keunggulan, kegunaan, serta harganya yang terjangkau, tidak lupa juga perusahaan memberi berbagai discount kepada konsumen dari berbagai bentuk penjualan.

2.         Faktor Penghambat

a)        Keberadaan Produk lain
Keberadaan produk lain seperti CTR (tiga roda) yang semakin membuat produk Baygon turun daya belinya oleh konsumen. Produk lain memang semakin banyak dan semakin menyulitkan konsumen untuk memilih yang terbaik.
b)      Kurangnya pengalaman dalam hal penjualan
c)      Perencanaan kerja yang kurang baik
d)     Tidak ada dukungan pemerintah daerah
Bicara mengenai dukungan pemerintah daerah memang sering dipermasalahkan karena sebuah produk yang dipasarkan disuatu daerah memang harus sudah menjadi bagian dari tanggungjawab pemerintah daerah tersebut.
e)      Kualitas produk yang kurang
Memang jelas untuk tahun ini kualitas baygon terbilang menurun, mungin bukan produknya namun bagaimana produk itu diperkenalkan kepada konsumen.
f)       Pemasaran yang kurang dan bersifat sentral yang berada di kota – kota besar
g)      Pelayanan yang buruk
h)      Promosi yang kurang menarik

i)        Harga
Harga baygon memang tergolong cukup mahal dari produk jenis CTR, oleh sebab itu kebanyakan konsumen lebih memilih produk dengan harga lebih murah.


C.    KESIMPULAN

        
Suatu barang/produk dipasarkan harus sesuai dengan keadaan pasar atau tempat dipasarkannya suatu produk, agar tercapainya tujuan perusahaan yang mencari untung yang sebesar-besarnya dan memuaskan konsumen.



Terimakasih . . . 


  

Tidak ada komentar: